Membuka tahun ajaran baru 2023/2024, Departemen Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial, Hukum. Dan Ilmu Politik Universitas Negeri Yogyakarta (FISHIPOL UNY) menyelenggarakan kuliah umum (studium generale) dengan pembicara Assoc. Prof. Dr. Mohd Hairy bin Ibrahim dari Universiti Pendidikan Sultan Idris (UPSI) Malaysia pada hari Selasa (09/08/2023). Kuliah dihadiri oleh Ketua Departemen Pendidikan Geografi, Dr. Dyah Respati Suryo Sumunar, M.Si beserta para dosen FISHIPOL, dan mahasiswa S1 jurusan pendidikan geografi berbagai angkatan. Kegiatan ini wajib diikuti oleh mahasiswa Pendidikan Geografi yang mengambil Mata Kuliah Studi Lingkungan. Pertemuan ini membahas beberapa isu lingkungan yang terkait dan fakutual ditemukan pada kehidupan sehari-hari dengan tajuk "The Global Phenomenon: Environmental Challenges, Enironmental Skill, Awareness, and Education through Outdoor Experiences.”  

     Dr. Mohd Hairy bin Ibrahim memaparkan berbagai dampak yang ditimbulkan akibat perubahan lingkungan yang terjadi secara global di seluruh belahan dunia. Hal ini merupakan tantangan bagi manusia untuk meningkatkan kesadaran, keterampilan, dan pelatihan pengelolaan lingkungan melalui aktivitas outdoor. Beberapa dampak yang ditimbulkan akibat krisis perubahan iklim global ini antara lain munculnya gelombang panas, migrasi masal, fenomena cuaca ekstrem, mencairnya es di kutub dan naiknya permukaan laut, kepunahan spesies tertentu, pengasaman lautan, hingga perubahan ekosistem dan gurun. Berbagai sektor dan lini kehidupan akan terdampak dan perubahan yang mengacu pada penerapan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals-SDGs) diharapkan mampu menjadi solusi dalam jangka menengah dan jangka panjang. 

     Dalam pemaparannya Dr. Hairy menjelaskan bahwa perubahan iklim memang merupakan proses fisik namun manusia turut andil di dalamnya sehingga upaya mitigasinya perlu diwujudkan secara nyata pada ruang-ruang pengalaman dan aktivitas di luar kelas. Sebab fenomena global ini mampu merusak dan menghambat pencapaian tujuan pembangunan yang berkelanjutan. Sebagaimana yang disampaikan dalam pemaparan tersebut, kenaikan suhu secara luas dan signifikan di kawasan perkotaan akan berpengaruh terhadap kondisi kualitas udara dan air, kesehatan manusia, dan penggunaan energi di kota tersebut. Akibatnya, berbagai dampak negatif saat ini mulai teridentifikasi dan dapat dirasakan luas oleh manusia. Penurunan kesehatan secara massal karena suhu panas harian mampu merusak organ hingga menyebabkan kematian, terutama pada populasi yang rentan seperti anak-anak.

     Kuliah umum yang berlangsung selama pukul 14.00 hingga 16.00 WIB ini menunjukkan kesungguhan Prodi Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial, Hukum Dan Ilmu Politik Universitas Negeri Yogyakarta dalam mewujudkan poin-poin dalam pembangunan berkelanjutan (SDGs). Melalui mata kuliah studi lingkungan yang diampu oleh Dr. Nurul Khotimah, M.Si ini penguatan upaya realisasi kota dan komunitas yang berkelanjutan (sustainable cities and communities) dalam skema penanganan perubahan iklim (climate action) terasa selangkah lebih dekat. Begitu pun dengan upaya Departemen Pendidikan Geografi dalam menyokong kemitraan untuk mencapai tujuan (partnership for the goals) bersama dengan Universiti Pendidikan Sultan Idris (UPSI) Malaysia dengan saling memelihara koneksi dan keilmuan melalui berbagai seminar, kuliah umum, maupun pertukaran akademisi dan mahasiswa. 

     Sebagai penutup, Dr. Hairy menegaskan bahwa pentingnya peran mahasiswa pendidikan geografi sebagai calon pendidik wajib untuk memiliki sikap peduli lingkungan dan mengupayakan inovasi-inovasi pembelajaran yang sadar lingkungan. Mahasiswa dan dosen pendidikan geografi wajib menginisiasi dan melakukan implementasi yang ke sekolah terkait komitmen terhadap lingkungan dan pengurangan karbon secara berkala, sebab kesadaran melestarikan lingkungan merupakan kewajiban bersama yang mampu memberikan dampak yang lebih luas ketika dimulai dari sektor pendidikan. (dna)